SUHU DAN KALOR
A. SUHU
1. Pengertian Suhu
Suhu
adalah suatu besaran yang menyatakan ukuran derajat panas atau
dinginnya suatu benda. Untuk mengetahui dengan pasti dingin atau
panasnya suatu benda, kita memerlukian suatu besaran yang dapat diukur
dengan alat ukur. Sebagai contoh apa yang kamu rasakan ketika kita minum
es, dingin bukan, ketika kita merebus air, lama kelamaan air yang kamu
rebus akan menjadi panas bukan setelah itu bisakah kita mengukur suhu?
Bisakah tangan kita digunakan untuk mengukur panas atau dinginnya suatu
benda dengan tepat? Kita tentu memerlukan cara untuk membedakan derajat
panas atau dingin benda tersebut untuk itu kita perlu mengetahui cara
untuk mengukur suhu secara akurat.
2. Alat Pengukuran Suhu
Alat untuk pengukur suhu disebut Termometer. Termometer pertama kali
dibuat oleh Galileo Galilei (1564-1642). Termemoter ini disebut
termometer udara. Termometer udara terdiriu dari sebuah bola kaca yang
dilengkapi dengan sebatang pipa kaca yang panjang , pipa tersebut
dicelupkan kedalam cairan berwarna. Jika bola kaca dipanaskan, udara
didalam pipa akan mengembang sehingga udara keluar dari pipa. Namun
ketika bola didinginkan udara didalam pipa menyusut sehingga sebagian
air naik kedalam pipa. Termometer udara peka terhadap perubahan suhu
sehingga udara saat itu segera dapat diketahui.
Termometer
dibuat berdasarkan prinsip perubahan volume. Thermometer yang tabungnya
diisi dengan raksa kita sebut thermometer raksa. Thermometer raksa
dengan skala Celcius adalah thermometer yang umum dijumpai dalam
keseharian. Selain raksa terdapat pula termometer alkohol. Adapun
perbedaan atau kelemahan dan kelebihan dari masing-masing
thermometer yang dibuat dari Raksa atau alkohol adalah sebagai berikut:
a. Keuntungan dan kerugian menggunakan termometer raksa
Keuntungan:
1) Raksa mudah dilihat karna mengkilat.
2) Volume raksa berubah secara teratur ketika terjadi perubahan suhu.
3) Raksa tidak membasahi kaca ketika memuai atau menyusut.
4) Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai untuk pekerjaan-pekerjaan laboratorium (-40o C sampai dengan 350o C)
5) raksa dapat panas secara merata sehingga menunjukkan suhu dengan cepat dan tepat.
Kerugian
1) raksa mahal.
2) Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah ( seperti dikutub utara dan selatan)
3) Raksa termasuk zat berbahaya sehingga ketika pecah akan membahayakan kulit.
b. Keuntungan dan kerugian thermometer alkohol
Keuntungan:
1) Alcohol lebih murah disbanding Raksa
2) Alcohol lebih teliti karena untuk kenaikan suhu yang kecil, alcohol mengalami perubahan volume yang lebih besar.
3) Alcohol dapat mengukur suhu yang sangat dingin (seperti didaerah kutub yaitu – 112o C)
Kerugian:
1) Alcohol memiliki didih rendah yaitu 78oC, sehingga pemakainya terbatas.
2) Alcohol tidak berwarna sehingga harus diberi warna terlebih dahulu agar terlihat.
3) Alcohol membasahi dinding kaca.
Mengapa
kita menggunakan cairan yang jarang kita jumpai dikehidupan kita
sehari-hari seperti raksa dan alcohol? Mengapa kita tidak
menggunakancairan yang sering kita jumpai seperti air? Air tidak
digunakan untuk mengisi pipa thermometer karena 5 alasan berikut:
1) Air membasahi dinding kaca
2) Air tidak berwarna sehingga sulit dibaca batas ketinggiannya
3) Jangkauan suhu terbatas (0oC sampai 100oC)
4) Perubahan volume air sangat kecil ketika suhunya dinaikan.
5) Hasil bacaan yang didapat kurang teliti karna air termasuk penghantar panas yang sangat jelek.
3. Macam-macam Termometer
Ada
beberapa thermometer yang kita kenal, yaitu thermometer laboratorium,
thermometer ruang, thermometer klinis, dan thermometer Six-Bellani.
a. Termometer Laboratorium
a. Termometer Laboratorium
Thermometer laboratorium dapat dijumpai dilaboratorium. Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur suhu air dingin atau air yang sedang dipanaskan. Thermometer laboratorium menggunakan raksa atau alcohol sebagai penunjuk suhu. Raksa dimasukkan kedalam pipa yang sangat kecil (pipa kapiler). Kemudian pipa dibungkus dengan kaca yang tipis. Tujuannya agar panas dapat diserap dengan cepat oleh thermometer.
Suhu pada thermometer laboratorium biasanya 0oC sampai 100oC. suhu 0oC menyatakan suhu es yang sedang mencair, sedangkan suhu 100oC menyatakan suhu air sedang membeku.
b. Termometer RuangThermometer ruang dipasang pada tembok rumah atau kantor. Thermometer ini mengukur suhu udara pada suatu saat. Skala thermometer ruang adalah -50oC sampai 50oC. mengapa menggunakan skala seperti itu? Karena suhu udara dibeberapa tempat bisa dibawah 0oC misalnya di Eropa. Sementara pada sisi lain suhu udara tidak pernah melebihi 50oC.
c. Termometer Klinis
Thermometer klinis disebut juga thermometer demam. Thermometer ini biasanya digunakan oleh dokter untuk mengukur suhu badan. Pada keadaan sehat suhu tubuh kita sekitar 30oC namun pada keadaan demam suhu tubuh kita melebihi suhu tersebut. Suhu tubuh kita pada saat demam dapat melebihi 40oC. skala suhu pada thermometer klinis hanya 35oC sampai 43oC. hal ini sesuai dengan keadaan suhu tubuh kita. Suhu tubuh kita tidak mungkin dibawah 35oC dan melebihi 45oC. thermometer klinis biasanya dijepit pada ketiak, tapi ada pula yang nempel didahi, dan ditempel dimulut. Ketika thermometer dijepit suhu tubuh kita membuat raksa naik dipipa kapiler. Raksa akan berhenti bila suhu raksa sudah sama dengan suhu tubuh kita dan kita tinggal membaca berapa suhu yang ditunjukkan oleh raksa.
d. Thermometer Six-Bellani
Thermometer
Six-bellani disebut juga thermometer maxsimum minimum. Thermometer ini
dapat mencatat suhu tertinggi dan terendah pada jangka waktu tertentu.
4. Cara Membuat Termometer
Dalam
pembuatan thermometer, Mula-mula ditetapkan dua patokan suhu yang
selanjutnya disebut titik tetap. Titik tetap merupakan suhu ketika benda
mengalami perubahan wujud, misalnya saat benda mencair dan mendidih.
Suhu ketika benda mencair menyatakan titik tetap bawah, sedangkan suhu
ketika kita mendidih menyatakan titik tetap atas kemudian diantara titik
tetap tersebut dibuat skala-skala.
Bilangan yang menyatakan titik tetap berbeda antara satu ilmuan dengan ilmuan lainnya.
Celcius (1701-1744) membuat
titik tetap bawah ketika es mencair dan titik tetap atas ketika air
mendidih. Titik tetap bawah (suhu es mencair) ditetapkan sebagai suhu 0o. Sementara titik tetap atas ( suhu air mendidih) ditetapkan sebagai suhu 100o.
Kemudian jarak antara titik tetap atas dan titik tetap bawah dibagi
menjadi 100ᵒ yang sama panjang. Dengan demikian skala Celcius memiliki
rentang suhu antara 0oC sampai 100oC. skala suhu seperti ini digunakan dibanyak Negara termasuk di Indonesia.
Fahrenheit (1686-1736) memilih suhu campuran es dan garam ketika membeku sebagai titik tetap bawah. Titik tetap ini menyatakan 0o. Sementara titik tetap atas dipasang bilangan 212o, yaitu titik didih campuran tersebut. Berarti skala Fahrenheit memiliki rentang suhu antara 0oF sampai 212oF. kemudian jarak antara titik tetap atas dan titik tetap bawah dibagi menjadi 180o yang sama panjang. Skala yang dibuat oleh Fahrenheit digunakan dibeberapa Negara termasuk Inggris dan Amerika Serikat.
Reamur memilih titik 0o untuk es yang mencair dan 80o untuk air mendidih. Berarti skala reamur memiliki rentang suhu antara 0oR sampai 80oR. kemudian jarak anatara dua titik tetap tersebut menjadi 80o yang sama.
Lord Kelvin (1824-1907) menyusun
skala suhu dengan menggunakan ukuran derajat yang sama besar dengan
derajat Celcius. Namun Kelvin menyatakan bahwa titik beku es adalah -273oK, sedangkan titik didih air adalah 373oC. dengan demikian 0oC sama dengan suhu -273oK sedangkan suhu 100oC sama dengan suhu 373oK. Suhu -273oK disebut titik nol mutlak.
5. Mengubah Skala Suhu
Pada
skala Celcius terdapat 100 skala, pada skala Farenheit terdapat 180
skala, dan pada skala Reamur terdapat 80 skala. Perbandingan skala
tersebut adalah
oC : oF : oR = 5 : 9 : 4.
Untuk mengubah derajat satu skala menjadi derajat skala yang lain digunakan rumus:
6. Persamaan Kalor
Kalor menyatakan banyaknya panas, sedangkan suhu menyatakan derajat panas suatu benda. Misalnya kita memiliki dua panic yang identik. Panic pertama berisi 100 g air, sedangkan panic kedua berisi 50 g air. Suhu air dalam kedua panic tersebut sama. Bila kedua air ini dipanaskan, maka air 100 g memerlukan kalor lebih banyak dibandingkan air 50 g. Itu berarti kalor sebanding dengan massa.
B. KALOR
1. Pengertian Kalor
Kalor
merupakan bentuk energi yang pindah karena adanya perbedaan suhu.
Secara alamiah, kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda
bersuhu rendah. Sebelum abad ke – 17, orang beranggapan bahwa kalor
merupakan zat yang pindah dari benda bersuhu tinggi ke benda yang
bersuhu rendah. Jika kalor merupakan zat, tentu mempunyai masa. Ternyata
benda yang suhunya naik, massanya tidak berubah, jadi kalor bukan zat.
2. Satuan kalor :
Satuan
untuk menyatakan kalor adalah Joule (J) atau Kalori (kal). Joule
menyatakan satuan usaha atau energi. Satuan Joule merupakan satuan kalor
yang umum digunakan dalam fisika. Sedangkan Kalori menyatakan satuan
kalor. Kalori (kal) merupakan satuan kalor yang biasa digunakan untuk
menyatakan kandungan energi dalam bahan makanan. Contohnya: sepotong
roti memiliki kandungan energi 200 kalori dan sepotong daging memiliki
kandungan energi 600 kalori. Nilai 1 kalori (1 kal) adalah banyaknya
kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 kg air agar suhunya nai 1°C.
Hubungan satuan kalori dengan joule adalah
1 kal = 4,2 J atau 1 J = 0,24 kal
3. Pengaruh Kalor Terhadap Benda
a. Pengaruh kalor terhadap suhu benda
Kalor
merupakan energy yang diterima atau dilepaskan suatu benda. Kalor yang
diterima suatu benda bisa berasal dari matahari, api, atau benda lain.
Kalor yang diterima oleh benda dapat mengubah suhu benda. Ketika kalor
diberikan kepada air, maka suhu air bertambah. Makin banyak kalor yang
diberikan makin banyak pula perubahan pada suhu air. Bila kalor terus
diberikan, lama kelamaan air akan mendidih. Ketika air sudah mendidih
suhu air tidak akan bertambah melainkan tetap. Dapat disimpulkan bahwa
kalor mengubah suhu benda.
Benda
yang melepaskan kalor seperti air panas dalam gelas. Air panas yang
kita letakkan diatas meja akan melepaskan kalor keudara titik karena air
panas melepaskan kalor, maka suhu air panas makin lama makin turun. Air
panas berubah menjadi air dingin. Hal ini menunjukkan bahwa kalor
merubah suhu benda.
b. Pengaruh kalor terhadap wujud benda
Kalor
menyebabkan perubahan wujud pada benda-benda, seperti cokelat dan es
batu. Cokelat yang kita genggam dengan tangan dapat meleleh. Hal ini
terjadi karena cokelat mendapat kalor dari tangan kita dan udara.
Demikian juga dengan es batu yang diletakkan dalam piring di atas meja.
Lama-kelamaan es batu mencair karena pengaruh kalor dari udara. Ketika
es batu dipanaskan maka lama-kelamaan es batu berubah menjadi air.
Berarti es batu berubah wujud dari padat menjadi cair.
Logam seperti besi dan emas juga dapat berubah wujud bila mendapat panas. Hal ini terjadi misalnya ditempat peleburan logam.
Pada
fenomena lain bila pemanasan berlangsung terus maka suatu saat air
mendidih. Setelah mendidih cukup lama air seakan-akan lenyap. Disekitar
panci banyak terdapat uap air berarti air telah berubah wujud dari air
menjadi gas. Dapat disimpulkan bahwa kalor dapat merubah wujud gas.
Perubahan wujud gas yang disebabkan oleh kalor diantara :
1) Perubahan wujud dari padat menjkadi cair dan sebaliknya. Contoh fenomena ini terjadi pada lilin yang sedang menyala.
2) Perubahan
wujud dari cair menjadi gas dan sebaliknya. Fenomena ini terjadi pada
peristiwa memasak air dan terjadinya fenomena hujan.
3) Perubahan
wujud dari padat menjadi gas dan sebaliknya. Peristiwa ini terjadi pada
kapur barus yang menyublin, yang mengubah kapur barus menjadi gas.
Sedangkan benda gas yang berubah menjadi benda padat dicontohkan pada
asap kenalpot. Asap nkenalpot berubah menjadi jelaga (benda padat)
ketika menyentuh permukaan dalam kenalpot.
4. Menguap, Mengembun dan Mendidih
5. Melebur dan Membeku
Melebur
merupakan peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair.
Sedangkan membeku adalah kebalikannya, yaitu perubahan bentuk zat dari
cair menjadi padat.
Peristiwa
melebur dan membeku sering kita jumpai dalam hidup kita, misalnya saja
peristiwa meleburnya keju yang dipanaskan di atas wajan, es krim yang
meleleh saat di tangan. Dan peristiwa membeku kita jumpai pada saat
membuat es batu.
Untuk
melebur, zat memerlukan kalor, dan pada waktu melebur suhu zat tetap.
Sebaliknya untuk membeku, zat melepaskan kalor, dan pada waktu membeku,
suhu zat tetap.
Kalor
yang diperlukan untuk meleburkan 1 Kg zat padat menjadi 1 Kg zat cair
pada titik leburnya dinamakan kalor lebur. Sebaliknya, kalor yang
dilepaskan pada waktu 1 Kg zat cair membeku menjadi 1 Kg zat padat pada
titik bekunya dinamakan kalor beku. Jika banyaknya kalor yang diperlukan
oleh zat yang massanya m Kg untuk melebur adalah Q Joule, maka kalor
lebur (L) dapat kita tulis:
Dimana:
L = Kalor Lebur (J/Kg)
Q = Banyaknya kalor (J)
M= Massa (Kg) 6. Persamaan Kalor
Kalor menyatakan banyaknya panas, sedangkan suhu menyatakan derajat panas suatu benda. Misalnya kita memiliki dua panic yang identik. Panic pertama berisi 100 g air, sedangkan panic kedua berisi 50 g air. Suhu air dalam kedua panic tersebut sama. Bila kedua air ini dipanaskan, maka air 100 g memerlukan kalor lebih banyak dibandingkan air 50 g. Itu berarti kalor sebanding dengan massa.
Pemberian
kalor menyebabkan suhu benda berubah. Makin banyak kalor yang diberikan
pada suatu benda, maka suhu benda tersebut maikin tinggi. Berarti kalor
sebanding dengan perubahan suhu. Selain bergantung pada massa dan
perubahan suhu, kalor yang diperlukan agar suhu benda naik juga
bergantung pada jenis zat. Bila kita merangkum semua factor tersebut,
maka kalor yang diperlukan agar suhu benda naik adalah:
Q = m c Δt
Dimana:
Q = Banyaknya Kalor (J)
m = Massa (Kg)
c = Kalor jenis benda (J/Kg oC)
Δt = Perubaha suhu (oC)
Kalor jenis menyatakan banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 1 Kg zat sebesar 1 oC. Beberapa contoh kalor jenis dari beberapa zat adalah sebagai berikut:
Zat
|
Kalor Jenis/c
(J/Kg oC)
|
Timbel
|
128
|
Emas
|
129
|
Raksa
|
140
|
Tembaga
|
400
|
Besi
|
460
|
Baja
|
500
|
Kaca
|
700
|
Zat
|
Kalor Jenis
(J/Kg oC)
|
Aluminium
|
900
|
Es
|
2100
|
Eter
|
2190
|
Alcohol (Etil)
|
2500
|
Air (15oC)
|
4200
|
Beton
|
800
|
7. Perpindahan Kalor
a. Perpindahan Kalor Secara Konduksi
Konduksi
adalah perpindahan panas melalui zat perantara. Namun, zat tersebut
tidak ikut berpindah ataupun bergerak. COntoh sederhana dalam kehidupan
sehari-hari misalnya, ketika kita membuat kopi atau minuman panas, lalu
kita mencelupkan sendok untuk mengaduk gulanya. Biarkan beberapa menit,
maka sendok tersebut akan ikut panas. Panas dari air mengalir ke seluruh
bagian sendok. Atau contoh lain misalnya saat kita membakar besi logam
dan sejenisnya. Walau hanya salah satu ujung dari besi logam tersebut
yang dipanaskan, namun panasnya akan menyebar ke seluruh bagian logam
sampai ke ujung logam yang tidak ikut dipanasi. Hal ini menunjukkan
panas berpindah dengan perantara besi logam tersebut.
b. Perpindahan Kalor Secara Konveksi
Konveksi
adalah perpindahan panas yang disertai dengan perpindahan zat
perantaranya. Perpindahan panas secara Konveksi terjadi melalui aliran
zat. Contoh yang sederhana adalah proses mencairnya es batu yang
dimasukkan ke dalam air panas. Panas pada air berpindah bersamaan dengan
mengalirnya air panas ke es batu. Panas tersebut kemudian menyebabkan
es batunya meleleh.
c. Perpindahan Kalor Secara Radiasi
Radiasi
adalah perpindahan panas tanpa melalui perantara. Untuk memahami ini,
dapat kita lihat kehidupan kita sehari-hari. Ketika matahari bersinar
terik pada siang hari, maka kita akan merasakan gerah atau kepanasan.
Atau ketika kita duduk dan mengelilingi api unggun, kita merasakan
hangat walaupun kita tidak bersentukan dengan apinya secara langsung.
Dalam kedua peristiwa di atas, terjadi perpindahan panas yang
dipancarkan oleh asal panas tersebut sehingga disebut dengan Radiasi.
8. Peralatan Yang Memanfaatkan Sifat Kalor
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai peralatan yang memanfaatkan sifat kalor diantaranya:
a. Kulkas
Kulkas
dimanfaatkan untuk mendinginkan atau mengawetkan makanan dan minuman.
Daging, ikan, buah-buahan, dan coklat sebaiknya disimpan dikulkas agar
lebih bertahan lama. Sementara air dan minuman disimpan dalam kulkas
agar terasa segar saat diminum. Didalam ruang pembeku kulkas terdapat
rangkaian pipa. Pipa ini bersambung dengan pipa diseluruh ruang pada
kulkas. Dalam pipa terdapat Freon (zat yang mudah menguap). Freon cair
dialirkan kedalam ruang pembeku dimana tekanan udara ditempat itu
rendah. Karena tekana udara rendah maka Freon akan mudah menguap. Ketika
menguap, freon mengambil kalor dalam makanan yang disimpan dalam ruang
pembeku. Karna melepaskan kalor maka ruang pembeku menjadi dingin. Hal
ini mirip dengan menetesnya spiritus atau alcohol pada kulit kita.
Alcohol dengan cepat menguap sambil mengambil kalor dari tangan kita,
akibatnya tangan menjadi dingin.
b. Otoklaf
Beberapa
jenis pekerjaan membutuhkan pemanasan hingga suhu melebihi 100ᵒC. untuk
mendapatkan suhu ini orang memanfaatkan uap yang berasal dari air
mendidih pada tekanan diatas 1 atm. Contohnya, pada proses vulkanisasi
karet. Untuk membunuh bakteri pada peralatan kedokteran digunakan
otoklaf. Dengan menggunakan alat ini maka dapat dicapai suhu diatas
100ᵒC sehingga bakteri pun mati.
c. Alat penyulingan air
Benda
lain yang memanfaatkan sifat kalor adalah alat penyuling air
(destilasi). Alat penyulingan air dilengkapi dengan alat pendingin yang
disebut kondensor. Didalam kondensor dialiri air dingin secara terus
menerus menyelubungi pipa. Sementara pipa sendiri mengaliri uap-uap
panas dari labu didih kebotol Erlenmeyer. Cara kerja alat penyulingan
air dapat digambarkan sebagai berikut: mula-mula air dalam labu
dipanaskan hingga mendidih. Leher labu ditutup dengan gabus yang
dilengkapi dengan thermometer. Uap panas yang terbentuk kemudian
mengalir melalui pipa yang dilingkupi oleh alat pendingin (kondensor).
Ketika melewati alat pendingin uap panas berubah menjadi tetes-tetes
embun. Tetes-tetes embun ini kemudian mengalir kedalam botol Erlenmeyer.
Dengan demikian kita mendapat air suling yang dapat diminum.
9. Asas Black
Ketika
kita memasukkan es batu kedalam air panas ternyata suhu air turun.
Suhu air itu turun karena air melepaskan kalor ke es batu. Sementara
itu, es batu mencair atau berubah wujud karena mendapat kalor dari air
panas. Berarti pada peristiwa ini salha satu benda melepaskan kalor,
sedangkan benda yang lain menerima kalor. besranya kalor yang dilepas
dan kalor yang diterima oleh benda yang bercampur pertama kali diketahui
oleh Joseph Black (1720-1799), seorang ilmuan Inggris. Ia melakukkan
serangkaian eksperimen dan mendapatkan hasil berikut:
a. Bila dua benda bercampur maka benda yang panas akan memberikan kalor kepada benda yang dingin hingga suhu keduanya sama.
b. Banyaknya kalor yang dilepas oleh benda yang panas sama dengan banyaknya kalor yang diserap oleh benda yang dingin
Pernyataan diatas dapat diringkas sebagai berikut: Kalor yang dilepas oleh suatu benda sama dengan kalor yang diterima benda lain. Pernyataan ini dikenal dengan Asas Black. Yang ditulis dengan pernyataan
Kalor Lepas = kalor terima Atau Q lepas = Q terima
Stainless Steel Knife & Blade | Titsanium-Arts
BalasHapusStainless steel blades for your everyday black titanium rings use. Stainless titanium ion color steel solo titanium razor blades with a high level of accuracy. mens titanium watches Titsanium-Arts, Steel-Arts, titanium mens rings Stainless-Arts Stainless $39.99 · In stock