Latar Belakang Lahirnya Orde Baru
Sejarah Lahirnya Orde Baru serta juga Perkembangan Orde baru
Setelah
G3OS/PKI itu berhasil ditumpas serta berbagai bukti yang berhasil
dikumpulkan Menujukan kearah PKI ( Partai Komunis Indonesia), kemudian
Akhirnya diambil suatu kesimpulan bahwa PKI ( Partai Komunis
Indonesia) merupakan dalang dari gerakang ini, PKI ( Partai Komunis
Indonesia) ialah yang melatar belakangi terjadi peristiwa G30S/PKI.
Gerakan tersebut pun menyebabkan rakyat marah terhadap PKI ( Partai
Komunis Indonesia) yang diikuti dengan berbagai demonstrasi yang
menuntut pembubaran PKI dan juga organisasi massanya (ormasnya) serta
juga tokoh-tokohnya diberikan sebuah sanksi dengan cara diadili.
Panglima
Kostrad atau Pangkopkamtib Mayor Jenderal Soeharto yang diangkat ialah
sebagai Menteri, Panglima Angkatan Darat melakukan suatu tindakan
pembersihan terhadap adanya unsur-unsur PKI serta ormasnya
Latar belakang dari lahirnya Orde baru tersebut juga dipelopori Masyarakat luas yang terdiri atas berbagai unsur seperti :
Dukungan dari berbagai Kalangan antara lain ialah :
- Berbagai Partai politik,
- Berbagai Organisasi massa
- Perorangan,
- Berbagai Pemuda,
- Berbagai mahasiswa,
- Berbagai pelajar,
- Berbagai kaum wanita
Dari
kalangan-kalangan ini bersama-sama kemudian mendirikan satu kesatuan
aksi didalam bentuk Front Pancasila untuk dapat menghancurkan para
pendukung G3OS/PKI Front Pancasila itu menduga bahwa PKI adalah dalang
dari peristiwa itu serta Front Pancasila juga menuntut untuk dapat
dilakukannya penyelesaian politis terhadap mereka yang terlibat didalam
gerakan tersebut . Dengan Berbagai Aksi yang datang yang mempunyai Satu
tujuan menentang G30S/PKI atau juga Gerakan pada 30 September tahun
1965 itu di antaranya ialah Kesatuan :
- KAMI (Aksi Mahasiswa Indonesia),
- KAPI (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia),
- KAPPI ( Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia).
- KASI ( Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia) dan lain sebagainya.
Dari
bermacam kalangan yang menjadi kesatuan yang tergabung didalam Front
Pancasila itu kemudian lebih dikenal dengan “Angkatan 66”. Mereka yang
tergabung didalam Front Pancasila tersebut mengadakan demonstrasi
diberbagai tempat. Front Pancasila tersebutmelanjutkan aksinya
pada Gedung Sekretariat Negara di Tanggal 8 Januari tahun 1966 dengan
mengajukan suatu penyataan bahwa suatu kebijakan ekonomi pemeritahan
tidak boleh di dilaksanakan atau juga dibenarkan, Lalu Pergerakan Front
Pancasila tersebut Berlanjut ke Halaman Gedung DPR-GR yaitu di
tanggal 12 Januri tahun 1966 untuk mengajukan Tritura (Tri Tuntutan
Rakyat) yang isinya ialah sebagai berikut.
Isi Tri Tuntutan Rakyat (Tritura)
- Pembubaran PKI dan juga organisasi massanya
- Pembersihan Kabinet-kabinet Dwikora
- Penurunan pada harga-harga barang.
Di tanggal
15 Januari tahun 1966 diadakan sidang paripurna Kabinet Dwikora didalam
sebuah tempat daerah bogor tepatnya di istana Bogor yang di hadiri
dengan wakil-wakil dari mahasiswa. Presiden Republik Indonesia Saat itu
yakni Presiden Ir.Soekarno berfikiran timbulnya berbagai gerakan dari
para mahasiswa itu didalangi oleh Central Intelligence Agency (CIA)
yang lembaganya tersebut bertempat di negara Amerika serikat.
Presiden
Republik indonesia Ir. Soekarno itu menggemukakan perombakan kabinetnya
yaitu di tanggal 21 Februari namun tetapi hal itu tak membuat
adanya perubahan yang kemudian membuat hati rakyat senang disebabkan
karena masih banyak dari anggota kabinetnya yang berada didalam
G30S/PKI, Kabinet baru dikenal dengan”Seratus Menteri”.
Di saat
pelantikan Kabinet tersebut berbagai kalangan ikut hadir seperti ialah
mahasiswa, pelajar, serta juga pemuda mengisi jalan yang tujuan menuju
ke arah Istana Merdeka, Aksi itu terjadi di tanggal 24 Februani tahun
1966, Gerakan-Gerakan dari Berbagai kalangan ditahan oleh Pasukan
Cakrabirawa dan menyebabakan timbulnya bentrokan dari kedua belah pihak ,
didalam peristiwa tersebut akhirnya merenggut nyawa seorang mahasiswa
Universitas Indonesia yakni Arief Rahman yang meningal didalam
peristiwa tersebut.
Perkembangan Kekuasaan Orde Baru
Proses Lahirnya Orde baru Sejarah
lahirnya orde baru (Surat perintah 11 Maret tahun 1966 Supersemar)
Soeharto kemudian mengatasi keadaan yang serba tidak menentu serta
juga keadaan tersebut sangat tak terkendali. Setelah peristiwa G3OS/
PKI, negara Republik Indonesia tersebut kemudian dilanda instabilitas
politik akibat dari ketidak tegasnya keputusan keputusan yang diambil
didalam perstiwa tersebut oleh dalam Kepemimpinan Presiden Soekarno
serta juga terpecah belahnya berbagai partai politik yang menjadi sebuah
kelompok yang saling bersiteru antara Pro terhadap presiden serta
juga kontra terhadap adanya kebijakan presiden atau juga yang mendukung
presiden serta juga yang menentang presiden, situasi tersebut
kemudian semakin membahayakan persatuan bangsa indonesia.
Melihat
dari situasi konflik antara pendukung Orde Lama dan Orde Baru semakin
bertambah gawat DPR-GR kemudian berpendapat bahwa situasi konflik
tersebut harus segera diselesaikan dengan secara konstisional.
Di tanggal 3 Februari tahun 1967 DPR- GR menyampaikan resolusi serta
juga memorandum yang berisikan anjuran kepada Ketua Presidium Kabinet
Ampera supaya diselenggarakan Sidang Istimewa MPRS. di tanggal 20
Februari tahun 1967, Presiden Soekarno kemudian menyerahkan kekuasaannya
kepada Soeharto untuk menggantikan didalam Pemerintahannya itu.
Penyerahan
kekuasaan dari Presiden Soekarno kepada Soeharto tersebut dikukuhkan
didalam Sidang Istimewa MPRS. MPRS didalam Ketetapannya No.
XXXIIIIMPRS/1967 tersebut mencabut kekuasaan pemerintahan negara serta
juga Presiden Soekarno mengangkat Soeharto ialah sebagai Presiden
Republik Indonesia. Dengan adanya Ketetapan MPRS tersebut ,
situasi
konflik yang merupakan sebagai sumber instabilitas politik tersebut
telah berakhir dengan secara konstitusional meskipun situasi konflik
tersebut dapat tanggulangi namun tetapi kristalisasi orde baru tersebut
belum selesai . Untuk menjadikan indonesia kembali dengan normal
dilakukan dengan berbagai cara yang baik serta wajar sehingga mampu
untuk dapat mempercepat serta mendorong pembangunan, hal
tersebutlah yang pertama kali dilakukan didalam bidang politik untuk
berlandaskan kepada Pancasila UUD 1945.
Setelahnya bergantinya
kekuasaan itu maka muncullah babak baru didalam sejarah orde baru. Pada
dasarnya , Orde Baru adalah suatu tatanan didalam kehidupan rakyat
indonesia ,bangsa serta juga negara yang diletakkan ialah sebagai mana
mestinya didalam edeologi negara yakni Pancasila serta kembali menyacu
kepada UUD 1945 untuk dapat perbaikan-perbaikan terhadap suatu
penyelewengan yang telah terjadi di masa lampau serta membangun kembali
kekuatan bangsa indonesia dengan cara menumbuhkan kembali,
pembangunan-pembangunan bangsa indonesia, dan juga mengembalikan bangsa
indonesia ke jalan yang lurus yang terselewengkan didalam tuntunan yang
dikenal ialah sebagai Tri Tuntutan rakyat (Tritura).
Pada
dasarnya tuntutan tersebut mengungkapkan Keinginan keinginan rakyat
yang mendalam untuk dapat melaksanakan kehidupan bernegara sesuai dengan
aspirasi didalam kehidupan dalam situasi yang kongkret.
Usaha
dalam penataan kembali kehidupan politik tersebut dimulai di awal tahun
1968 dengan penyegaran DPR-GR. Penyegaran tersebut bertujuan untuk
dapat menumbuhkan hak-hak demokrasi serta juga mencerminkan kekuatan –
kekuatan yang terdapat di dalam masyarakat.
Komposisi
anggota DPR tersebut terdiri dari wakil-wakil partai politik
serta golongan karya. Tahap selanjutnya ialah penyederhanaan kehidupan
kepartaian kehormatan serta juga kekaryaan dengan cara Pengelompokkan
suatu partai politik serta golongan karya. Usaha tersebut dimulai di
tahun 1970 dengan mengadakan suatu serangkaian konsultasi dengan
pimpinan Partai politik tersebut.
Lahirlah 3 kelompok di DPR
- Kelompok Demokrasi Pembangunan yang terdiri serta juga partai-partai PNI, Parkindo, Katolik IPKI, dan juga Murba.
- Kelompok Persatuan Pembangunan yang terdiri serta partai-partai NU, Partai Muslimin Indonesia, Ps11 serta juga Perti.
- Sedangkan kelompok organisasi profesi ialah seperti organisasi buruh, organisasi pemudaorganisasitani serta juga nelayan organisasi seniman dan lain sebagainya yang tergabung dalam kelompok Golongan Karya.
Kebijakan Pemerintah Orde Baru
Setelah
berhasil mengembalikan kondisi politik bangsa Indonesia yang
kemudian mengambil langkah selanjutnya yang dilaksanakan didalam
Pembangunan-Pembangunan diseluruh Republik Indonesia yang dapat
dikatakan berskala Nasional. Didalam Pembangunan berskala Nasional
tersebut yang diharuskan terealisasinya di zaman orde baru dengan
melalui Pembangunan Dalam waktu yang cukup lama atau panjang serta
juga pembangunan yang singkat atau dalam jangka pendek tersebut
dirancang dengan melalui Pembangunan Lima Tahun (Pelita).
Tiap-tiap pelita
tersebut mempunyai misi pembangunan dalam rangka untuk mencapai tingkat
kesejahteraan rakyat Indonesia. Untuk memberikan arah didalam usaha
untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut maka MPR sudah menetapkan GBHN
(Garis-garis Besar Haluan Negara) sejak 1973. GBHN adalah suatu pola
umum pembangunan nasional dengan berbagai rangkaian program.
GBHN
tersebut direncanakan didalam pembangunan 5 tahun (Repelita) yang
berisikan program-program konkret yang akan dilaksanakan didalam kurun
waktu 5 tahun. dalam Pelaksanaan Repelita yang bertujuan untuk melakukan
Pembangunan yang berskala nasional yang dimulai sejak di 1969.
Pembangunan itu tidak terlepas dalam Trilogi Pembangunan, berikut ini
Trilogi pembangunan.
Trilogi Pembangunan
- Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada
- terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
- Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
- Stabilitas Nasional yang sehat dan dinamis.
Selain
itu dikumandangkan juga bahwa pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
sebagai akibat pelaksanaan pembangunan tidak akan bermakna apabila tidak
diiringi dalam memeratakan pembangunan di indonesia, Oleh karna itu
dicetuskanlah Pelita III yang isinya sebagai berikut.
Pelita III didalam pemerintahan Orde baru terdiri dari Delapan Jalur Pemerataan yakni:
- Pemerataan pemenuhan kebutuhan utama suatu rakyat yaitu kebutuhan pangan, sandang serta juga kebutuhan tempat tinggal atau juga perumahan
- Pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan serta pelayanan kesehatan.
- Pemerataan pembagian dalam pendapatan.
- Pemerataan dalam kesempatan kerja.
- Pemerataan dalam kesempatan berusaha.
- Pemerataan dalam kesempatan berpartisipasi dibidang pembangunan terhadap suatu generasi-generasi bangsa yaitu generasi muda serta generasi kaum wanita.
- Pemerataan dalam penyebaran pembangunan di seluruh wilayah di tanah air.
- Pemerataan dalam kesempatan memperoleh keadilan.
Peristiwa-Peristiwa Politik Penting Pada Masa Orde Baru
1.Mengakhiri Konfrontasi dengan Malaysia
Di masa pemerintahan Presiden Soekarno, dibentuk suatu Dwikora (Dwi Komando Rakyat) dengan alasan ialah untuk membantu perjuangan rakyat di Kalimantan Utara. Dwikora tersebut langsung berada di bawah komando Presiden Soekarno. Dwikora itu mempunyai tugas ialah membantu rakyat dan juga memerangi neokolonialisme serta neoimperialisme. tetapi, gerakan tersebut belum berhasil terlaksana, disebabkan karena bangsa Indonesia itu dikejutkan dengan meletusnya peristiwa G3OS/PKI.
Di masa pemerintahan Presiden Soekarno, dibentuk suatu Dwikora (Dwi Komando Rakyat) dengan alasan ialah untuk membantu perjuangan rakyat di Kalimantan Utara. Dwikora tersebut langsung berada di bawah komando Presiden Soekarno. Dwikora itu mempunyai tugas ialah membantu rakyat dan juga memerangi neokolonialisme serta neoimperialisme. tetapi, gerakan tersebut belum berhasil terlaksana, disebabkan karena bangsa Indonesia itu dikejutkan dengan meletusnya peristiwa G3OS/PKI.
Peristiwa
G3OS/PKI tersebut menyebabkan pusat perhatian pemerintah Indonesia itu
tertuju dalam penyelesaian masalah dalam negeri.pada saat pemerintahan
Indonesia berada di tangan Jenderal Soeharto, zaman itu dimulai masa
pemerintahan Orde Baru. Di masa pemerintahan Soeharto ialah sebagai
Pejabat Presiden hubungan diplomatik dengan Malaysia dengan melalui
kembali dijalin.
Normalisasi suatu
hubungan Indonesia—Malaysia berhasil dicapai supaya dengan
ditandatanganinya Jakarta di tanggal 11 Agustus tahun1966. Hal
tersebut dilanjutkan dengan penempatan suatu perwakilan pemerintahan di
masing-masing negara.
2. Kembalinya menjadi anggota PBB
selama masa kekuasaan Presiden Soekarno tersebut, Indonesia menyatakan untuk keluar dari keanggotanan PBB akibat dari terpilihnya Malaysia ialah sebagai calon kuat Dewan Keamanan PBB padahal Malaysia tersebut adalah negara boneka Inggris. Maka dengan itu Indonesia kemudian mengancam akan keluar apabila PBB tetap mencalonkan Malaysia untuk menjadi anggota dewan Keamanan.
selama masa kekuasaan Presiden Soekarno tersebut, Indonesia menyatakan untuk keluar dari keanggotanan PBB akibat dari terpilihnya Malaysia ialah sebagai calon kuat Dewan Keamanan PBB padahal Malaysia tersebut adalah negara boneka Inggris. Maka dengan itu Indonesia kemudian mengancam akan keluar apabila PBB tetap mencalonkan Malaysia untuk menjadi anggota dewan Keamanan.
Setelah
masa pemerintahan berada dibawah kendali Soeharto, Indonesia kemudian
menyatakan kembali menjadi anggota PBB serta juga melaksanakan tugas
dan kewajiban yang diberikan oleh PBB yakni di tanggal 28 september
tahun 1966.
3. Pendirian ASEAN
Negara Indonesia tersebut perlu menjalin hubungan kerja sama dengan negara lain dengan secara regional ataupun dengan global dengan melalui Organisasi ASEAN. Tujuan awalnya dari didirikannya ASEAN adalah untuk dapat membendung paham komunis. serta hubungan kerja sama yang dijalin antar negara daro anggota ASEAN hampir merambah kearah sektor ekonomi, politik, sosial serta juga budaya.
Negara Indonesia tersebut perlu menjalin hubungan kerja sama dengan negara lain dengan secara regional ataupun dengan global dengan melalui Organisasi ASEAN. Tujuan awalnya dari didirikannya ASEAN adalah untuk dapat membendung paham komunis. serta hubungan kerja sama yang dijalin antar negara daro anggota ASEAN hampir merambah kearah sektor ekonomi, politik, sosial serta juga budaya.
4. Integrasi Timor Timur ke dalam wilayah Republik Indonesia
Wilayah timor timur adalah koloni portugas sejak diabad ke 16 tetapi jaraknya yang cukup jauh maka wilayah Timor Timur tersebut tidak diperhatikan oleh pemerintahan portugis .
Wilayah timor timur adalah koloni portugas sejak diabad ke 16 tetapi jaraknya yang cukup jauh maka wilayah Timor Timur tersebut tidak diperhatikan oleh pemerintahan portugis .
di tahun
1975 terjadi suatu kekacauan yangmana tidak jelasnya pemerintahan
tersebut untuk meredakan kekacauan yang terjadi di Timor timur sebagaian
masyakarat timor-timur tersebut menginginkan bergabung dengan indonesia
serta para partai politik di Timor-timur oleh sebab itu Timor-timor
dengan secara resmi bergabung di republik indonesia di bulan juli tahun
1976 di masa pemerintahan presiden soeharto tetapi ada juga partai
politik yang tidak setuju dengan hal tersebut yaitu fretilin yang
terus-menerus memperjuangkan hak-haknya.
Dan
pada saaat presiden habibie menjabat sebagai presiden RI 1999, ia
merasa bahwa Timor-timur tersebut merupakan duri didalam daging yang
memberikan 2(dua) pilihan yakni bersatu atau berpisah. Dengan digelarnya
suatu ajak pendapat. pada akhirnya Timor-timur tersebut resmi keluar
dari negara kesatuan Republik Indonesia serta membentuk sendiri negara
dengan nama Republik Demokrasi Timor Lorose atau juga Timor timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar